ALLAH, Mengapa Engkau Berpaling Dariku?
Dalam beberapa hadits Qudsi Allah berfirman:
"Demi kemuliaan dan kebesaran-KU
dan juga demi kemurahan dan ketinggian kedudukan-KU di atas Arsy"...
Aku akan mematahkan harapan orang yang BERHARAP kepada selain AKU....
...Akan AKU pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata manusia.
...AKU singkirkan ia dari mendekati-KU, Lalu AKU putuskan hubungan-KU dengannya.
Mengapa ia BERHARAP kepada selain AKU Ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan,
Padahal sesungguhnya kesulitan itu berada di tangan-KU
....Dan hanya AKU yang dapat menyingkirkannya.
Mengapa ia BERHARAP kepada selain AKU dengan mengetuk pintu-pintu lain,
...Padahal pintu-pintu itu tertutup?
Padahal hanya pintu-KU yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa memohon pertolongan dari-KU.
Siapakah yang pernah mengharapkan AKU untuk menghalau kesulitannya, Lalu AKU kecewakan
Siapakah yang pernah mengharapkan keampunan-KU…
Karena dosa-dosanya yang besar, lalu AKU putuskan harapannya?
Siapakah pula yang pernah mengetuk pintu-KU lalu tidak AKU bukakan?
AKU telah mengadakan hubungan langsung…
Antara AKU dengan angan-angan dan harapan seluruh makhluk-KU.
Akan tetapi, mengapakah mereka BERSANDAR kepada selain AKU?
AKU telah menyediakan semua harapan hamba-hamba-KU,
Tetapi mengapa mereka tidak puas dengan perlindungan-KU?
Dan AKU pun telah memenuhi langit-KU…
Dengan para Malaikat yang tidak pernah jemu bertasbih kepada-KU,
Lalu AKU perintahkan mereka …
Supaya tidak menutup pintu antara AKU dengan hamba-hamba-KU.
Akan tetapi mengapa mereka tidak pernah PERCAYA kepada firman-firman-KU?
Tidakkah mereka mengetahui…
Bahawa siapa pun yang ditimpa oleh bencana yang AKU tutunkan,
Tiada yang dapat menyingkirkannya kecuali AKU?
Akan tetapi, mengapa AKU melihat…
Ia dengan segala angan dan harapannya itu selalu BERPALING dari-KU?
Mengapakah ia sampai tertipu oleh selain AKU?
AKU telah memberikan kepadanya segala KEMURAHAN-KU
Tanpa ia harus meminta terlebih dahulu.
Ketika semua itu AKU cabut kembali darinya,
Lalu mengapa ia tidak lagi memintanya kepada-KU Untuk segera mengembalikannya
Tetapi sebaliknya meminta PERTOLONGAN kepada selain AKU?
Apakah AKU yang MEMBERI sebelum diminta,
Lalu ketika diminta kembali tidak AKU berikan?
Apakah AKU ini bakhil sehingga dianggap bakhil oleh hamba-KU?
Tidakkah dunia dan akhirat itu semuanya MILIK-KU?
Tidakkah semua rahmat dan karunia itu berada di tangan-KU?
Tidakkah dermawan dan kemurahan itu adalah sifat-KU?
Tidakkah hanya AKU tempat bermuaranya semua HARAPAN?
Dengan demikian, siapakah yang dapat memutuskannya dari-KU?
Dan semua yang AKU berikan tidak akan mengurangi KEKAYAAN-KU..
Meskipun hanya sebesar debu.
Bagaimana mungkin kekayaan yang begitu sempurna akan berkurang,
Sedangkan AKU mengawasinya?
Sungguh, alangkah celakanya orang yang terputus dari rahmat-KU.
Alangkah kecewanya orang yang berlaku MAKSIAT kepada-KU
Dan tidak merasa AKU memerhatikannya
Dan tetap juga melakukan perbuatan HARAM seraya tidak merasa malu kepada-KU….
{Diinterepetasikan berdasar HADITH-HADITH QUDSI yang diceritakan oleh Ibn Husain dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim & At-Tirmidzi serta Ibn Hibban}
"Demi kemuliaan dan kebesaran-KU
dan juga demi kemurahan dan ketinggian kedudukan-KU di atas Arsy"...
Aku akan mematahkan harapan orang yang BERHARAP kepada selain AKU....
...Akan AKU pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata manusia.
...AKU singkirkan ia dari mendekati-KU, Lalu AKU putuskan hubungan-KU dengannya.
Mengapa ia BERHARAP kepada selain AKU Ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan,
Padahal sesungguhnya kesulitan itu berada di tangan-KU
....Dan hanya AKU yang dapat menyingkirkannya.
Mengapa ia BERHARAP kepada selain AKU dengan mengetuk pintu-pintu lain,
...Padahal pintu-pintu itu tertutup?
Padahal hanya pintu-KU yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa memohon pertolongan dari-KU.
Siapakah yang pernah mengharapkan AKU untuk menghalau kesulitannya, Lalu AKU kecewakan
Siapakah yang pernah mengharapkan keampunan-KU…
Karena dosa-dosanya yang besar, lalu AKU putuskan harapannya?
Siapakah pula yang pernah mengetuk pintu-KU lalu tidak AKU bukakan?
AKU telah mengadakan hubungan langsung…
Antara AKU dengan angan-angan dan harapan seluruh makhluk-KU.
Akan tetapi, mengapakah mereka BERSANDAR kepada selain AKU?
AKU telah menyediakan semua harapan hamba-hamba-KU,
Tetapi mengapa mereka tidak puas dengan perlindungan-KU?
Dan AKU pun telah memenuhi langit-KU…
Dengan para Malaikat yang tidak pernah jemu bertasbih kepada-KU,
Lalu AKU perintahkan mereka …
Supaya tidak menutup pintu antara AKU dengan hamba-hamba-KU.
Akan tetapi mengapa mereka tidak pernah PERCAYA kepada firman-firman-KU?
Tidakkah mereka mengetahui…
Bahawa siapa pun yang ditimpa oleh bencana yang AKU tutunkan,
Tiada yang dapat menyingkirkannya kecuali AKU?
Akan tetapi, mengapa AKU melihat…
Ia dengan segala angan dan harapannya itu selalu BERPALING dari-KU?
Mengapakah ia sampai tertipu oleh selain AKU?
AKU telah memberikan kepadanya segala KEMURAHAN-KU
Tanpa ia harus meminta terlebih dahulu.
Ketika semua itu AKU cabut kembali darinya,
Lalu mengapa ia tidak lagi memintanya kepada-KU Untuk segera mengembalikannya
Tetapi sebaliknya meminta PERTOLONGAN kepada selain AKU?
Apakah AKU yang MEMBERI sebelum diminta,
Lalu ketika diminta kembali tidak AKU berikan?
Apakah AKU ini bakhil sehingga dianggap bakhil oleh hamba-KU?
Tidakkah dunia dan akhirat itu semuanya MILIK-KU?
Tidakkah semua rahmat dan karunia itu berada di tangan-KU?
Tidakkah dermawan dan kemurahan itu adalah sifat-KU?
Tidakkah hanya AKU tempat bermuaranya semua HARAPAN?
Dengan demikian, siapakah yang dapat memutuskannya dari-KU?
Dan semua yang AKU berikan tidak akan mengurangi KEKAYAAN-KU..
Meskipun hanya sebesar debu.
Bagaimana mungkin kekayaan yang begitu sempurna akan berkurang,
Sedangkan AKU mengawasinya?
Sungguh, alangkah celakanya orang yang terputus dari rahmat-KU.
Alangkah kecewanya orang yang berlaku MAKSIAT kepada-KU
Dan tidak merasa AKU memerhatikannya
Dan tetap juga melakukan perbuatan HARAM seraya tidak merasa malu kepada-KU….
{Diinterepetasikan berdasar HADITH-HADITH QUDSI yang diceritakan oleh Ibn Husain dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim & At-Tirmidzi serta Ibn Hibban}
Post a Comment