Merayakan Maulid Nabi yang Bermanfaat

Assalamualikum wr. wb
Maulid Nabi Muhammad saw. Hari lahirnya menjadi sebuah cahaya yang amat dahsyat bagi kita semua. Jika beliau tak ada di dunia ini, akan jadi apa KITA INI! 

Dalam merayakan maulid nabi Muhammad saw masih banyak pertentangan, BOLEH ATAU TIDAK. Terserah Anda memilih yang mana. Tapi ikutilah salahsatunya yang Anda pilih dengan dalil dan sumber yang kuat. Jangan taklid buta!

Dalam merayakan hari lahir nabi Muhammad saw semakin kesini, semakin amburadul, semakin melenceng, semakin keluar dari garis Islam. Nah, ada suatucara, tips, kiat dalam merayakan hari lahir nabi Muhammad saw ini, atau yang sering disebut maulid nabi Muhammad. Tips Merayakan Maulid Nabi Muhammadini dari Ustadz Muchib Aman Aly, saya (KANdaNGTips.bloGspot.Com) hanya sebagai penyambung lidah saja antara lain:

1. Mengisi dengan bacaan-bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. QS. Al-Ahzab:56.

2. Berdzikir dan meningkatkan ibadah kepada Allah.
 
Syekh Husnayn Makhluf berkata: “Perayaan maulid harus dilakukan dengan berdzikir kepada Allah SWT, mensyukuri kenikmatan Allah SWT atas kelahiran Rasulullah SAW, dan dilakukan dengan cara yang sopan, khusyu’ serta jauh dari hal-hal yang diharamkan dan bid’ah yang munkar”

3. Membaca sejarah Rasulullah s.a.w. dan menceritakan kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan beliau.

4. Memberi sedekah kepada yang membutuhkan atau fakir miskin.

5. Meningkatkan silaturrahmi.

6. Menunjukkan rasa gembira dan bahagia dengan merasakan senantiasa kehadiran Rasulullah s.a.w. di tengah-tengah kita.

7. Mengadakan pengajian atau majlis ta’lim yang berisi anjuran untuk kebaikan dan mensuri tauladani Rasulullah s.a.w.
Jika timbul pertanyaan, perayaan maulid yang datangnya pada bulan Robi’ul Awwal, juga bertepatan dengan bulan wafat Rasulullah SAW, mengapa tidak ada luapan kesedihan  atas wafatnya beliau? Imam Suyuthi menjelaskan: “Kelahiran Nabi SAW adalah kenikmatan terbesar untuk kita, sementara wafatnya beliau adalah musibah terbesar atas kita. Sedangkan syariat memerintahkan kita untuk menampakkan rasa syukur atas nikmat dan bersabar serta diam dan merahasiakan atas cobaan yang menimpa. Terbukti agama memerintahkan untuk menyembelih kambing sebagai ‘aqiqoh pada saat kelahiran anak, dan tidak memerintahkan menyembelih hewan pada saat kematian, maka kaidah syariat menunjukkan bahwa yang baik pada bulan ini adalah menampakkan kegembiraan atas kelahiran Rasulullah SAW bukan menampakkan kesusahan atas musibah yang menimpa”

Oleh karena hakekat dari perayaan maulid adalah luapan rasa syukur serta penghormatan kepada Rasulullah SAW, sudah semestinya tidak dinodai dengan kemunkaran-kemunkaran dalam merayakannya. Seperti bercampurnya laki-laki dan perempuan, tampilnya perempuan di atas pentas dihadapan kaum laki-laki, alat-alat musik yang diharamkan dan lain-lain. Begitu juga peringatan maulid tidak seharusnya digunakan untuk saling provokasi antar kelompok Islam yang berujung pada kekerasan antar kelompok. Sebab jika demikian yang terjadi, maka bukanlah penghormatan yang didapat akan tetapi justru penghinaan kepada Rasulullah SAW.


Semoga dengan kita memperingati peringatan Maulid nabi Muhammad saw ini, kita dapat syafaat dari beliau. Mari kita tiru segala akhlak tinggi beliau ini. Semoga kita termasuk umat beliau. Amiin. Tips Merayakan Maulid Nabi Muhammad.

Wassalamualaikum wr.wb